Apakah oli transmisi CVT lebih rentan terhadap kerusakan akibat panas berlebih

Ya, oli transmisi CVT lebih rentan terhadap kerusakan akibat panas berlebih dibandingkan dengan oli transmisi matik konvensional. Transmisi CVT menghasilkan panas yang lebih rendah daripada matik konvensional, sehingga oli CVT tidak dirancang untuk meredam suhu panas tinggi seperti oli ATF (Automatic Transmission Fluid).

Berikut beberapa poin penting terkait kerentanan oli transmisi CVT terhadap panas berlebih:

  • Suhu Tinggi Menyebabkan Masalah: Peningkatan suhu dapat menyebabkan masalah pada transmisi CVT.
  • Tidak Dapat Meredam Panas Tinggi: Oli CVT tidak bisa meredam suhu panas tinggi karena kinerja girboks transmisi matic konvensional yang lebih panas.
  • Overheat: Transmisi matik yang diisi oli CVT dapat menyebabkan girboks mudah mengalami panas berlebih atau overheat.
  • Panas Musuh Utama: Musuh utama transmisi (dan benda bergerak apapun) adalah panas. Panas dari proses bergesekan menyebabkan CVT sangat panas karena terus-terusan bergesekan.
  • Peran Oli CVT: Oli CVT sangat berperan besar untuk melawan panas yang menyebabkan wear.
  • Pentingnya Rutin Ganti Oli: Cairan oli CVT juga perlu secara rutin diganti.
  • Fungsi Oli: Oli berfungsi untuk melumasi komponen-komponen di dalam transmisi dan mencegah panas berlebih.
  • Oli Tidak Sesuai: Oli yang tidak sesuai juga dapat menyebabkan panas berlebih pada CVT, yang akhirnya memicu kerusakan komponen lain di dalamnya.
  • Perubahan Suhu: Kelebihan oli transmisi matic dapat menyebabkan suhu dalam transmisi meningkat, yang dapat menyebabkan komponen bakar rusak dan mesin menjadi overheat. Luck365