Perbedaan Oli Transmisi CVT dan Oli Transmisi Otomatis Biasa
Berikut penjelasan yang lengkap ini mengenai tentang perbedaan antara oli transmisi CVT maupun oli transmisi otomatis biasa (ATF):
1. Jenis Transmisi dan Cara Kerja
- Oli Transmisi CVT
Dirancang khusus untuk transmisi Continuously Variable Transmission (CVT) yang menggunakan sabuk atau rantai dan dua pulley variabel untuk menghasilkan rasio perpindahan gigi yang tak terbatas secara kontinu. Sistem ini berbeda secara mekanis dari transmisi otomatis konvensional. - Oli Transmisi Otomatis (ATF)
Digunakan untuk transmisi otomatis tradisional yang memiliki beberapa gigi tetap (biasanya 4-10 gigi). ATF berfungsi melumasi, mendinginkan, dan mengatur sistem hidrolik dalam transmisi.
2. Komposisi dan Formulasi Kimia
- Oli CVT
Memiliki formula khusus dengan friction modifiers yang disesuaikan agar memberikan gesekan optimal antara sabuk dan pulley. Oli ini harus memiliki viskositas yang tepat agar dapat menjaga kinerja sabuk dan pulley tanpa menyebabkan slip atau kerusakan. - Oli ATF
Formula ATF dirancang untuk transmisi hidrolik dengan tingkat gesekan dan pelumasan yang berbeda. Oli ini mengandung aditif untuk mengontrol keausan, korosi, dan menjaga stabilitas oksidasi serta viskositas pada rentang suhu yang luas.
3. Karakteristik Performa
- Oli CVT
Memberikan pelumasan dengan tingkat gesekan yang sangat spesifik agar operasional CVT tetap halus dan efisien. Oli CVT juga dirancang untuk menahan suhu tinggi dan menjaga kestabilan viskositas dalam kondisi operasi berat. - Oli ATF
Memiliki karakteristik performa yang mengutamakan daya tahan pelumasan pada gigi dan komponen hidrolik, memfasilitasi perpindahan gigi yang cepat dan efisien pada transmisi konvensional.
4. Penggunaan dan Kompatibilitas
- Oli CVT
Hanya boleh digunakan pada transmisi CVT. Penggunaan oli lain pada transmisi CVT dapat menyebabkan kerusakan serius, karena oli tersebut tidak cocok dengan kebutuhan gesekan dan pelumasan sistem CVT. - Oli ATF
Digunakan pada berbagai jenis transmisi otomatis, namun tidak kompatibel dan tidak dianjurkan untuk transmisi CVT.
5. Interval Penggantian Oli
- Oli CVT
Biasanya dianjurkan untuk diganti setiap 40.000 – 60.000 km, tergantung rekomendasi pabrikan dan kondisi penggunaan. - Oli ATF
Interval penggantian dapat lebih lama, antara 60.000 – 100.000 km, tergantung jenis transmisi dan kualitas oli.
6. Biaya dan Ketersediaan
- Oli CVT
Cenderung lebih mahal karena formulasi khusus dan teknologi tambahan dalam oli. Namun investasi ini penting untuk menjaga umur transmisi CVT. - Oli ATF
Umumnya lebih murah dan lebih banyak tersedia di pasaran karena digunakan pada berbagai jenis transmisi otomatis.
Kesimpulan
Aspek | Oli Transmisi CVT | Oli Transmisi Otomatis (ATF) |
---|---|---|
Jenis Transmisi | CVT (sabuk & pulley variabel) | Transmisi otomatis konvensional (gigi tetap) |
Formulasi | Friction modifiers khusus untuk sabuk | Aditif untuk pelumasan dan hidrolik |
Fungsi Utama | Memastikan perpindahan gigi halus & efisien | Melumasi dan mengatur perpindahan gigi hidrolik |
Kompatibilitas | Hanya untuk transmisi CVT | Hanya untuk transmisi otomatis biasa |
Interval Ganti | Sekitar 40.000-60.000 km | Sekitar 60.000-100.000 km |
Harga | Lebih mahal | Relatif lebih murah |
Penting!
Jangan pernah mencampur atau mengganti oli transmisi CVT dengan oli transmisi otomatis biasa (ATF) karena hal ini dapat menyebabkan kerusakan serius pada sistem transmisi CVT. Fastplay365